Bab Kalam
اَلْكَلَام
اَلْكَلَام
اَلْكَلَامُ : هو
اَللَّفْظُ اَلْمُرَكَّبُ, اَلْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ : اسم
وَفِعْلٌ
وَحَرْفٌ
جَاءَ لِمَعْنًى فَالِاسْمُ يُعْرَفُ بالخفض وَالتَّنْوِينِ, وَدُخُولِ اَلْأَلِفِ
وَاللَّامِ,
وَحُرُوفِ اَلْخَفْضِ, وَهِيَ مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي,
وَرُبَّ, وَالْبَاءُ,
وَالْكَافُ, وَاللَّامُ, وَحُرُوفُ اَلْقَسَمِ, وَهِيَ اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ,
وَالتَّاءُ
وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ, وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ
اَلسَّاكِنَةِ
وَالْحَرْفُ
مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ اَلِاسْمِ وَلَا دَلِيلُ اَلْفِعْلِ
Pengertian
Kalam dan Pembagiannya
اَلْكَلَامُ
: هو اَللَّفْظُ اَلْمُرَكَّبُ, اَلْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ
: اسم وَفِعْلٌ
وَحَرْفٌ
جَاءَ لِمَعْنًى
Bab Penjelasan Tentang Kalam
Definisi Dan Pengertian Kalam
Al kalam ialah Lafadz yang tersusun lagi berfaedah menurut bahasa arab. Adapun Kalam itu terbagi menjadi tiga Bagian :
- Isim (Sebuah Kata yang terbentuk dari mashdar Fiil)
- Fi’il (Kata kerja)
- Dan Huruf yang datang bagi makna.
فَالِاسْمُ
يُعْرَفُ بالخفض وَالتَّنْوِينِ, وَدُخُولِ اَلْأَلِفِ وَاللَّامِ
Mengetahui Tanda, Ciri Ciri Dan Alamat Isim
Adapun Isim itu bisa diketahui melalui :
- Khafadh (Berharkat Kasrah disebabkan Huruf Huruf Khafadh)
- Tanwin (Dengan Harkat Yang bertanwin)
- Dan kemasukan alif-lam.
وَحُرُوفِ
اَلْخَفْضِ, وَهِيَ مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ,
وَالْبَاءُ,
وَالْكَافُ, وَاللَّامُ,
Pembagian Huruf Khafadh
Adapun huruf khafadh ialah :
- Huruf mim ( Dari )
- Huruf Ila ( Ke/Kepada/Sampai )
- Huruf 'An ( DariPada )
- Huruf 'alaa ( Atas )
- Huruf Fii ( pada/Didalam )
- Huruf Rubb ( Berapa Banyak )
- Huruf Ba ( dengan )
- Huruf Kaaf ( Seperti )
- Huruf Laam ( Untuk/Bagi/milik )
وَحُرُوفُ
اَلْقَسَمِ, وَهِيَ اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ, وَالتَّاءُ
Pembagian Huruf Qosam
(Huruf Yang Digunakan Untuk Sumpah)
Adapun huruf qasam (sumpah)adalah :
- Huruf waw, ( Demi )
- Huruf ba ( Demi )
- Huruf ta. ( Demi )
وَالْفِعْلُ
يُعْرَفُ بِقَدْ, وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ
Mengetahui Tanda, Ciri Dan Alamat Isim
Adapun Ciri alamat Fiil bisa di ketahui dengan adanya :
- Qod (Bawhasannya)
- Sin (Nanti)
- saufa(Nanti akan)
- Ta Ta'nits sakiinah ( Pelaku perempuan)
وَالْحَرْفُ
مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ اَلِاسْمِ وَلَا دَلِيلُ اَلْفِعْلِ
Adapun "Huruf" adalah Lafadz Yang tidak pantas disertai Alamat (Tanda) Isim dan juga alamat (Tanda)Fiil
Keterangan :
Alhamdulillah, sekarang kita sudah mengetahui apa itu
Kalam (atau Ucapan) menurut kaedah bahasa Arab. Ternyata, Kalam itu hanya
sebuah kalimat yang terdiri dari tiga bagian, yaitu : Isim, FiiL,
dan Huruf. Tetapi agar lebih memahami bab kalam ini mari kita lihat
contoh berikut : .قام زيد وعمر. ( Zaid dan Umar telah berdiri ) Lafadz ( قام ) sebagai Fiil, dan lafadz
( زيد ) sebagai Isim, serta huruf ( و ) sebagai Huruf. Inilah yang di sebut
dengan kalam menurut kaedah Ilmu Nahwu, karena kalam ialah
: lapadz yang tersusun lagi berfaedah menurut Bahasa arab yang terdiri dari
Isim, Fiil dan Huruf serta dapat di mengerti oleh orang yang mendengarkan
Bab pengenalan Alamat I'rab
.َبَابُ مَعْرِفَةِ عَلَامَاتِ
اَلْإِعْرَابِ
.لِلرَّفْعِ
أَرْبَعُ عَلَامَاتٍ : الضمة ، والواو وَالْأَلِفُ, وَالنُّونُ فَأَمَّا
اَلضَّمَّةُ
Mengenal
tanda-tanda I’rab
Adapun Bagi
rafa mempunyai Empat Alamat yaitu :
- harkat dhammah
- Huruf waw
- Huruf alif
- dan Huruf Nun
فَأَمَّا
اَلضَّمَّةُ فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي أَرْبَعَةِ مَوَاضِعَ فِي
اَلِاسْمِ
اَلْمُفْرَدِ,
وَجَمْعِ اَلتَّكْسِيرِ, وَجَمْعِ اَلْمُؤَنَّثِ اَلسَّالِمِ, وَالْفِعْلِ
اَلْمُضَارِعِ
اَلَّذِي لَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْءٌ
Alamat Pada
I'rab Rafa
Adapun Harakat
Dhammah menjadi Alamat bagi I'rab rafa’ Berada pada empat
tempat :
- Pada Isim Mufrad, ( makna Tunggal )
- Jamak taktsir ( makna banyak yang diberubah melalui bentuknya )
- Jamak muannas salim,( Makna Jamak untuk Perempuan )
- fi'il mudhari’ yang tidak ditempeli sesuatu pada akhir hurufnya
وَأَمَّا
اَلْوَاوُ فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي مَوْضِعَيْنِ فِي جَمْعِ
اَلْمُذَكَّرِ
اَلسَّالِمِ,
وَفِي اَلْأَسْمَاءِ اَلْخَمْسَةِ, وَهِيَ أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ,
وَذُو مَالٍ .
Adapun waw,menjadi alamat bagi I'rab rafa’ pada dua tempat :
- Pada jama’ mudzakkar salim, dan
- Isim-isim lima (Isim Isim Lima)
Asmaul-Khamsah(Isim
Ism Lima) Diantaranya:
- Abuuka ( bapakmu )
- Akhuuka ( saudaramu )
- Hamuuka ( pamanmu )
- Fuuka ( Mulutmu )
- Dzuumalin ( yang Memiliki Harta )
وَأَمَّا
اَلْأَلِفُ فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي تَثْنِيَةِ اَلْأَسْمَاءِ خَاصَّةً
Adapun alif, menjadi alamat bagi I'rab rafa’ Khusus hanya pada isim-isim tatsniyyah saja.
وَأَمَّا
اَلنُّونُ فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي اَلْفِعْلِ اَلْمُضَارِعِ, إِذَا
اِتَّصَلَ بِهِ
ضَمِيرُ
تَثْنِيَةٍ, أَوْ ضَمِيرُ جَمْعٍ, أَوْ ضَمِيرُ اَلْمُؤَنَّثَةِ اَلْمُخَاطَبَةِ. .
Adapun Nun, menjadi alamat bagi I'rab rafa’ berada pada :
- fi’il mudhari yang bersambung dengan dhamir tatsniyah, dhamir jama’,
- dan dhamir muannats mukhatabah.
وَلِلنَّصْبِ
خَمْسُ عَلَامَاتٍ: الْفَتْحَةُ، وَالْأَلِفُ، وَالْكَسْرَةُ، وَاليَاءُ، وَحَذْفُ
النُّونِ. .
Alamat Bagi
I'rab Nashab
Bagi Nashab
Memiliki Lima Alamat, yaitu :
·
Fathah,
·
alif
·
kasrah
·
ya
· hadzfunnuun
(membuang nun).
فَأَمَّا
الْفَتْحَةُ فَتَكُونُ عَلَامةً لِلنَّصْبِ فِي ثَلَاثَةِ مَوَاضِعَ: فِي
الْاِسْمِ
الْمُفْرَدِ، وَجَمْعِ التَّكْسِيرِ،
وَالْفِعْلِ الْمُضَارِعِ إِذَا دَخَلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ وَلَمْ
يَتَّصِلْ
بِآَخِرِهِ شَيْءٌ.
Adapun fathah menjadi tanda bagi I'rab nashab berada pada tiga tempat :
·
Pada Isim Mufrad (makna Tunggal)
·
Jama’ taksir ( Makna Banyak)
· fi’il Mudhari yang apabila masuk kepadanya
Faktor(amil)yang menashobkannya dan tidak menempel pada akhirnya sesuatupun
وَأَمَّا
الْأَلِفُ: فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلنَّصْبِ فِي الْأَسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، نَحْوَ:
"رَأَيْتُ
أَبَاكَ وَأَخَاكَ" وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ .
adapun alif, menjadi alamat bagi nashab berada pada Asmaul-Khamsah (isim-isim yang lima) seperti contoh lapaz : (رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ) "aku melihat bapakmu dan saudaramu". Dan apa yang menyerupai contoh tersebut.
وَأَمَّا
الْكَسْرَةُ: فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلنَّصْبِ فِي جَمْعِ الْمُؤَنَّثِ السَّالِمِ..
Adapun kasrah, menjadi alamat bagi nashab berada pada jama’ muannats salim Makna jamak yang menunjukan perempuan)
وَأَمَّا الْيَاءُ: فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلنَّصبِ فِي
التَّثْنِيَةِ وَالْجَمْعِ
Adapun ya,menjadi alamat bagi I'rab nashab berada pada :
·
Tatsniyah ( makna Ganda )
· Jamak ( Makna
Banyak )
وَأَمَّا
حَذْفُ النُّونِ فَيَكُونُ عَلَامَةً لِلنَّصْبِ فِي الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ
الْتِي
رَفْعُهَا
بِثَبَاتِ النُّونِ. .
Adapun Hadzfunnuun,menjadi alamat bagi I'rab nashab berada pada Afalul-Khamsah ( fi’il-fi’il yang lima ) yang ketika rafa’nya dengan Tsubuutu-Nun ( tetap nun )
وَلِلْخَفْضِ
ثَلَاثُ عَلَامَاتٍ:الْكَسْرَةُ، وَالْيَاءُ، وَالْفَتْحَةُ. .
Alamat Bagi I'rab Khafadh
Bagi Khafadh
atau jar Memiliki 3 alamat, yaitu :
·
kasrah
·
ya
· fathah.
فَأَمَّا الْكَسْرَةُ: فَتَكُونُ
عَلَامَةً لِلْخَفْضِ فِي ثَلَاثَةِ مَوَاضِعَ: فِي الْاِسْمِ
الْمُفْرَدِ
الْمُنْصَرِفِ، وَجَمْعِ التَّكْسِيرِ الْمُنْصَرِفِ، وَفِي جَمْعِ الْمُؤَنَّثِ
السَّالِمِ. .
Adapun kasrah,menjadi alamt bagi khafadh berada pada tiga tempat, yaitu :
·
Isim Mufrad yang bertanwin tanwin
·
jamak taksir yang bertanwin tanwin
· jamak muannats
salim
وَأَمَّا
الْيَاءُ: فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلْخَفْضِ فِي ثَلَاثَةِ مَوَاضِعَ: فِي
الْأَسْمَاءِ
الْخَمْسَةِ، وَفِي التَّثْنِيَةِ، وَالْجَمْعِ.
adapun ya, menjadi alamat bagi I'rab khafadh berada pada tiga tempat:
·
Pada isim-isim yang lima
·
Isim Tatsniyah, dan
· jama’
وَأَمَّا
الْفَتْحَةُ: فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلْخَفْضِ فِي الْاِسْمِ الَّذِي لَا
يَنْصَرِفُ
Adapun Fathah, menjadi alamat bagi I'rab khafadh berada pada isim-isim yang bertanwin tanwin.
وَلِلْجَزْمِ
عَلَامَتَانِ: السُّكُونُ، وَالْحَذْفُ
Alamat Bagi Jazm
Bagi jazm
memiliki 2 alamat, yaitu
·
sukun
·
al-hadzfu (membuang).
فَأَمَّا
السُّكُونُ فَيَكُونُ عَلَامَةً لِلْجَزْمِ فِي الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الصَّحِيحِ
الْآَخِرِ.
Adapun sukun, menjadi alamat bagi I'rab jazm berada pada fi’il yang sehat akhirnya
وَأَمَّا
الْحَذْفُ فَيَكُونُ عَلَامَةً لِلْجَزْمِ فِي الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ
الْمُعْتَلِّ الْآَخِرِ،
وَفِي
الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الْتِي رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّونِ
Adapun al hadzfu, menjadi alamat bagi I'rab jazm berada pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya dan fi’il-fi’il yang rafa’nya dengan "tsubuutu-Nun" (tetap nun)
Bab pengenalan Fiil-fiil
.بَابُ اَلْأَفْعَالِ
اَلْأَفْعَالُ
ثَلَاثَةٌ : ماض وَمُضَارِعٌ, وَأَمْرٌ, نَحْوَ ضَرَبَ, وَيَضْرِبُ,
وَاضْرِبْ.
فَالْمَاضِي مَفْتُوحُ اَلْآخِرِ أَبَدًا. وَالْأَمْرُ : مجزوم أَبَدًا.
والمضارع مَا
كَانَ فِي أَوَّلِهِ إِحْدَى اَلزَّوَائِدِ اَلْأَرْبَعِ اَلَّتِي يَجْمَعُهَا
قَوْلُكَ
"أَنَيْتُ"
وَهُوَ مَرْفُوعٌ أَبَدًا,حَتَّى يَدْخُلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ أَوْ جَازِمٌ.
فالنواصب
عَشَرَةٌ, وَهِي
Bab Penjelasan tentang Pembagian Fi’il-fi’il
Fi’il-Fi'il
terdiri dari tiga bagian :
- Fiil Madhi (Kata kerja makna lampau)
- Fiil Mudhari’(Kata kerja makna sedang atau Makna akan datang)
- Fiil Amr (Kata kerja yang mengandung perintah)
seperti Contohnya
:
- . ضَرَبَ ( madhi ), ,
- وَيَضْرِبُ ( mudhari’)
- وَاضْرِبْ ( amr’ )
. فَالْمَاضِي
مَفْتُوحُ اَلْآخِرِ أَبَدًا. وَالْأَمْرُ : مجزوم أَبَدًا. والمضارع مَا
كَانَ فِي
أَوَّلِهِ إِحْدَى اَلزَّوَائِدِ اَلْأَرْبَعِ اَلَّتِي يَجْمَعُهَا قَوْلُكَ
"أَنَيْتُ" وَهُوَ
مَرْفُوعٌ
أَبَدًا,حَتَّى يَدْخُلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ أَوْ جَازِمٌ
Adapun Fiil Madhi berharkat Fathah untuk selamanya. Dan fiil amar Ber-harakat sukun untuk selamanya (jazam).Adapun fiil mudhari’ adalah fiil yang awalnya terdapat salah satu zawaidul-Arbaah (Empat huruf Tambahan) yang terangkum dalam perkataan anaytu (alif, nun, ya, dan ta). Adapun Harkat Akhir Fiil mudhari’ dirafa’kan selamanya sehingga ada amil nashab atau jazm yang masuk padanya.
Bab Isim-Isim yang dirafa-kan
.بَابُ مَرْفُوعَاتِ اَلْأَسْمَاءِ
اَلْمَرْفُوعَاتُ
سَبْعَةٌ وَهِيَ اَلْفَاعِلُ, وَالْمَفْعُولُ اَلَّذِي لَمْ يُسَمَّ فَاعِلُهُ,
وَالْمُبْتَدَأُ,
وَخَبَرُهُ, وَاسْمُ "كَانَ"وَأَخَوَاتِهَا,وَخَبَرُ
"إِنَّ"وَأَخَوَاتِهَا, وَالتَّابِعُ
لِلْمَرْفُوعِ,
وَهُوَ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ اَلنَّعْتُ, وَالْعَطْفُ, وَالتَّوْكِيدُ, وَالْبَدَلُ
Bab Tentang Isim-isim yang Dirafa’kan(berharkat Dammah)
Isim-isim yang dirafa’kan itu ada tujuh :
- 1.Isim Faa’il (pelaku)
- 2. Isim Maf’ul yang tidak disebut failnya (naaibul fa’il atau pengganti fa'il)
- 3. Mubtada (permulaan kalimat)
- 4. khabar mubtada (keterangan dari keadaan mubtada)
- 5. Isim Kaana dan Akhwatnya
- 6. khabar inna dan Akhwat-nya
- 7. Dan yang mengikuti isim-isim yang dirafa’kan.
Adapun mengikuti
Isim atau(taabi,)terdiri dari empat bagian yaitu :
- Na’at, (Sifat bagi Isim)
- ‘Athaf,( kata penghubung bagi isim )
- Taukid, ( kata penguat isim )
- Dan badal ( kata pengganti isim )
Penjelasan Tentang Fa'il
..َبابُ اَلْفَاعِلِ
اَلْفَاعِلُ
هُوَ الاسم اَلْمَرْفُوعُ اَلْمَذْكُورُ قَبْلَهُ فِعْلُهُ. وَهُوَ عَلَى
قِسْمَيْنِ
ظَاهِرٍ,
وَمُضْمَرٍ. فَالظَّاهِرُ نَحْوَ قَوْلِكَ قَامَ زَيْدٌ, وَيَقُومُ زَيْدٌ,
وَقَامَ
الزَّيْدَانِ,
وَيَقُومُ الزَّيْدَانِ, وَقَامَ الزَّيْدُونَ, وَيَقُومُ الزَّيْدُونَ, وَقَامَ
اَلرِّجَالُ,
وَيَقُومُ
اَلرِّجَالُ, وَقَامَتْ هِنْدٌ, وَقَامَتْ اَلْهِنْدُ, وَقَامَتْ الْهِنْدَانِ,
وَتَقُومُ
الْهِنْدَانِ,
وَقَامَتْ الْهِنْدَاتُ, وَتَقُومُ الْهِنْدَاتُ, وَقَامَتْ اَلْهُنُودُ,
وَتَقُومُ
اَلْهُنُودُ,
وَقَامَ أَخُوكَ, وَيَقُومُ أَخُوكَ, وَقَامَ غُلَامِي, وَيَقُومُ غُلَامِي, وَمَا
أَشْبَهَ
ذَلِكَ. وَالْمُضْمَرُ اِثْنَا عَشَرَ, نَحْوَ قَوْلِكَ "ضَرَبْتُ, وَضَرَبْنَا,
وَضَرَبْتَ, وَضَرَبْتِ, وَضَرَبْتُمَا, وَضَرَبْتُمْ,
وَضَرَبْتُنَّ, وَضَرَبَ,
وَضَرَبَتْ,
وَضَرَبَا,
وَضَرَبُوا,
وضربن".
Bab Penjelasan Faa’il (pelaku/subjek)
.اَلْفَاعِلُ
هُوَ الاسم اَلْمَرْفُوعُ اَلْمَذْكُورُ قَبْلَهُ فِعْلُهُ.
Pengertian Faail
Faa’il adalah isim yang dirafa’kan(berharkat Dhammah) yang disebutkan sebelum fi’ilnya.(kata kerja)
فَالظَّاهِرُ
نَحْوَ قَوْلِكَ قَامَ زَيْدٌ, وَيَقُومُ زَيْدٌ, وَقَامَ الزَّيْدَانِ, وَيَقُومُ
الزَّيْدَانِ,
وَقَامَ الزَّيْدُونَ, وَيَقُومُ الزَّيْدُونَ, وَقَامَ اَلرِّجَالُ, وَيَقُومُ
اَلرِّجَالُ,
وَقَامَتْ
هِنْدٌ, وَقَامَتْ اَلْهِنْدُ, وَقَامَتْ الْهِنْدَانِ, وَتَقُومُ الْهِنْدَانِ,
وَقَامَتْ
الْهِنْدَاتُ,
وَتَقُومُ الْهِنْدَاتُ, وَقَامَتْ اَلْهُنُودُ, وَتَقُومُ اَلْهُنُودُ, وَقَامَ
أَخُوكَ,
وَيَقُومُ
أَخُوكَ,
وَقَامَ
غُلَامِي, وَيَقُومُ غُلَامِي, وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ.
Pembagian Faa'il
Dan faa’il itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
- Faa’il isim dzhahir (yang Nama tampak)
- Dan faa’il isim dhamir.(yang tidak Nama Tampak)
Faa'il Isim
Dzahir
Adapun faa’il isim dzahir seperti contoh ucapanmu :
Adapun faa’il isim dzahir seperti contoh ucapanmu :
- . قَامَ زَيْدٌ, ( telah Berdiri )
- وَيَقُومُ زَيْدٌ, ( akan berdiri zaid )
- وَقَامَ الزَّيْدَانِ, (Telah berdiri dua zaid )
- وَيَقُومُ الزَّيْدَانِ, ( sedang berdiri dua zaid )
- وَقَامَ الزَّيْدُونَ, ( Telah berdiri Banyak zaid )
- وَيَقُومُ الزَّيْدُونَ, (sedang berdiri banyak zaid )
- وَقَامَ اَلرِّجَالُ, (telah berdiri Beerapa laki-laki )
- وَيَقُومُ اَلرِّجَالُ, ( akan berdiri beberapa laki-laki )
- وَقَامَتْ هِنْدٌ, ( Telah berdiri siti hindun )
- وَقَامَتْ اَلْهِنْدُ, ( telah berdiri seorang hidun )
- وَقَامَتْ الْهِنْدَانِ, ( Yelah berdiri dua hindun )
- وَتَقُومُ الْهِنْدَانِ, ( sedang berdiri dua hindun )
- وَقَامَتْ الْهِنْدَاتُ, ( telah berdiri beberapa hindun )
- وَتَقُومُ الْهِنْدَاتُ, ( sedang berdiri beberapa hindun )
- وَقَامَتْ اَلْهُنُودُ, ( telah berdiri beberapa hindun )
- وَتَقُومُ اَلْهُنُودُ, (sedang berdiri beberapa hindun)
- وَقَامَ أَخُوكَ, ( telah berdiri saudaramu )
- وَيَقُومُ أَخُوكَ, ( sedang berdiri saudaramu )
- وَقَامَ غُلَامِي, ( telah berdiri anak laki lakiku )
- وَيَقُومُ غُلَامِي, ( sedang berdiri seorang anak laki lakiku )
وَالْمُضْمَرُ
اِثْنَا عَشَرَ, نَحْوَ قَوْلِكَ "ضَرَبْتُ, وَضَرَبْنَا, وَضَرَبْتَ,
وَضَرَبْتِ,
وَضَرَبْتُمَا, وَضَرَبْتُمْ, وَضَرَبْتُنَّ, وَضَرَبَ,
وَضَرَبَتْ, وَضَرَبَا, وَضَرَبُوا,
وضربن".
Faa'il Isim Dhammir
Adapun Faa’il isim dhamir itu ada 12(Dua belas) , yaitu :
- ضَرَبْت. ( aku telah memukul )
- وَضَرَبْنَا, ( Kamu bedua perempuan telah memukul )
- وَضَرَبْتَ, ( Kamu laki laki telah memukul )
- وَضَرَبْتِ, ( Kamu perempuan telah memukul )
- وَضَرَبْتُمَا, ( Kamu berdua laki-laki/perempuan telah memukul )
- وَضَرَبْتُمْ, ( Kalian laki laki telah memukul )
- وَضَرَبْتُنَّ, ( kalian perempuan telah memukul )
- وَضَرَبَ, ( dia laki laki telah memukul )
- وَضَرَبَتْ, ( dia perempuan telah memukul )
- وَضَرَبَا, ( dia berdua laki laki telah memukul )
- وَضَرَبُوا, ( Merekan laki laki telah memukul )
- وضربن. ( mereka perempuan telah memukul )
Bab Maf’ul yang tidak disebut Faa’ilnya
.. َبَابُ اَلْمَفْعُولِ اَلَّذِي لَمْ يُسَمَّ
فَاعِلُهُ
.وَهُوَ
اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلَّذِي لَمْ يُذْكَرْ مَعَهُ فَاعِلُهُ. فَإِنْ كَانَ
اَلْفِعْلُ مَاضِيًا ضُمَّ أَوَّلُهُ
وَكُسِرَ مَا قَبْلَ آخِرِهِ, وَإِنْ كَانَ
مُضَارِعًا ضُمَّ أَوَّلُهُ وَفُتِحَ مَا قَبْلَ آخِرِهِ. وَهُوَ
عَلَى قِسْمَيْنِ ظَاهِرٍ, وَمُضْمَرٍ,
فَالظَّاهِرُنَحْوَ قَوْلِكَ "ضُرِبَ زَيْدٌ" وَ"يُضْرَبُ
زَيْدٌ" وَ"أُكْرِمَ عَمْرٌو"
وَ"يُكْرَمُ عَمْرٌو". وَالْمُضْمَرُ اِثْنَا عَشَرَ,نَحْوَقَوْلِكَ
"ضُرِبْتُ
وَضُرِبْنَا, وَضُرِبْتَ, وَضُرِبْتِ, وَضُرِبْتُمَا, وَضُرِبْتُمْ, وَضُرِبْتُنَّ,
وَضُرِبَ,
وَضُرِبَتْ, وَضُرِبَا وَضُرِبُوا, وضُربن".
Bab Maf’ul yang tidak disebut Faa’ilnya (Naaibul faa’il)
Pengertian
Naibul Faa'il
Yang
dimaksud dengan Naaibul faa’il adalah isim yang dirafa’kan yang tidak
disebut faa’ilnya bersamanya. Apabila fi’ilnya adalah fi’il madhi
maka didhammahkan harkat huruf pertamanya dan dikasrahkan huruf
yang sebelum akhirnya. Dan jika fi’ilnya adalah fi’il mudhari’ maka
didhammahkan harkat huruf awalnya dan difathahkan harkat huruf yang sebelum
akhirnya.
وَهُوَ عَلَى قِسْمَيْنِ ظَاهِرٍ, وَمُضْمَرٍ, فَالظَّاهِرُنَحْوَ قَوْلِكَ "ضُرِبَ زَيْدٌ"
وَ"يُضْرَبُ
زَيْدٌ" وَ"أُكْرِمَ عَمْرٌو"وَ"يُكْرَمُ عَمْرٌو".
وَالْمُضْمَرُ اِثْنَا
عَشَرَ,نَحْوَقَوْلِكَ
"ضُرِبْتُ وَضُرِبْنَا, وَضُرِبْتَ, وَضُرِبْتِ, وَضُرِبْتُمَا, وَضُرِبْتُمْ,
وَضُرِبْتُنَّ, وَضُرِبَ, وَضُرِبَتْ, وَضُرِبَا
وَضُرِبُوا, وضُربن".
Pembagian Naibul Faa'il
Naa’ibul faa’il Terbagi ada dua bagian, yaitu :
- Naaibul faa’il isim dzhahir
- Dan naaibul faa’il isim dhamir.
Contoh Contoh Naibul Faa'il Isim Zhahir
Apapun naaibul faa’il isim dzhahir itu seperti contoh :
- .ضُرِبَ زَيْدٌ" ( zaid telah dipukul )
- .وَ"يُضْرَبُ زَيْدٌ" (Zaid sedang dipukul
- . وَ"أُكْرِمَ عَمْرٌو" ( Umar telah dimuliakan)
- . وَ"يُكْرَمُ عَمْرٌو ( umar sedang di muliakan )
Contoh contoh
naibul Fail Ism Zhahir
Dan naaibul faa’il isim dhamir seperti contoh:
Dan naaibul faa’il isim dhamir seperti contoh:
- ..ضُرِبْتُ (Aku telah dipukul )
- ..وَضُرِبْنَا, ( Engkau berdua telah dipukul )
- . وَضُرِبْتَ, ( engkau telah dipukul )
- . وَضُرِبْتِ, ( engkau perempuan telah dipukul )
- . وَضُرِبْتُمَا, ( engkau berdua telah dipukul )
- . وَضُرِبْتُمْ, ( kalian telah dipukul )
- . وَضُرِبْتُنَّ, ( kalian perempuan telah dipukul )
- . وَضُرِبَ, ( dia laki laki telah dipukul )
- . وَضُرِبَتْ, ( dia perempuan telah dipukul )
- . وَضُرِبَا, ( dia berdua telah dipukul )
- . وَضُرِبُوا, ( Mereka laki laki telah dipukul )
- . وضُربن. ( Mereka perempuan telah dipukul )
Bab Penjelasan Mubtada dan Khabar
بَابُ
اَلْمُبْتَدَأِ وَالْخَبَرِ
اَلْمُبْتَدَأُ
:
هو اَلِاسْمُ
اَلْمَرْفُوعُ اَلْعَارِي عَنْ اَلْعَوَامِلِ اَللَّفْظِيَّةِ وَالْخَبَرُ هُوَ
اَلِاسْمُ
اَلْمَرْفُوعُ
اَلْمُسْنَدُ إِلَيْهِ, نَحْوَ قَوْلِكَ "زَيْدٌ قَائِمٌ"
وَ"الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ" وَ"الزَّيْدُونَ
قَائِمُونَ " . والمبتدأ قِسْمَانِ ظَاهِرٌ
وَمُضْمَرٌ فَالظَّاهِرُ مَا تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ والمضمر
اثنا عشر وهى
:أنا ونحن وأنتَ وأنتِ و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو وهى
وهما وهم وهن نحو قولك ( أنا قائم) و(نحن قائمون ) وما أشبه ذلك والخبر قسمان
مفرد وغير مفرد فالمفرد نحو زيد قائم وغير
المفرد ( اربعة اشياء )
الجار والمجرور والظرف والفعل مع فاعله والمبتدأ مع خبره
نحة قولك
)زيد فى الدار) وزيد عندك وزيد قام ابوه وزيد جاريته
زاهبة
Bab Penjelasan Mubtada dan khabar
اَلْمُبْتَدَأُ
: هو اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْعَارِي عَنْ اَلْعَوَامِلِ اَللَّفْظِيَّةِ
Definisi
dan Pengertian Mubtada
Definisi Mubtada
Mubtada adalah isim yang dirafa’kan yang Kosong dari amil-amil sebangsa lafadzh.
وَالْخَبَرُ
هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْمُسْنَدُ إِلَيْهِ, نَحْوَ قَوْلِكَ
"زَيْدٌ قَائِمٌ" وَ"الزَّيْدَانِ
قَائِمَانِ"
وَ"الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ "
Definisi
dan Pengertian Khabar
Definisi Khabar
Khabar adalah isim yang dirafa’akan yang disandarkan kepada mubtada’.
Contoh
Contoh Mubtada Dan Khabar
Seperti Contoh :
- ."زَيْدٌ قَائِمٌ" ( Zaid itu berdiri )
- .الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ. ( kedua Zaid bediri )
- .الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ. ( banyak Zaid berdiri )
Keterangan :
Untuk lebih
mudah memahami apa itu mubtada ? dan apa itu khabar ?, coba anda perhatikan
contoh diatas : Yang pertama Kalimat ( زَيْدٌ قَائِمٌ ) artinya : zaid itu berdiri. Lafadz ( زَيْدٌ ) sebagai Mubtada. sedangkan Lafadz ( قَائِمٌ ) sebagai
khabarnya. Sesuai dengan definisi mubtada, bahwa mubtada adalah isim yang di
rafa'-kan (atau berharkat Dhammah) yang kosong dari amil-amil Lafdzy
yang masuk. Sedangkan khabar adalah isim yang dirafa-kan yang disandarkan
kepada mubtada.
Catatan Tambahan
Jika mubtadanya Mufrad (bentuk tunggal), maka khabar mengikutinya. dan jika Mubtada berbentuk Tatsniyah, maka khabar mengikuti. begitu juga jika Mubtada berbentuk jamak(mengandung arti banyak), maka khabarnya pun sama
والمبتدأ
قِسْمَانِ ظَاهِرٌ وَمُضْمَرٌ فَالظَّاهِرُ مَا تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ والمضمر اثنا
عشر
وهى :أنا
ونحن وأنتَ وأنتِ و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو وهى وهما وهم وهن
نحو قولك
(أنا قائم) و(نحن قائمون) وما أشبه ذلك
Penjelasan Tentang Pembagian Mubtada
Adapun Mubtada ada dua bagian, yaitu :
- mubtada isim dzahir
- Dan mubtada isim dhamir
Adapun Mubtada isim dzahir,
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti contoh di atas)
Penjelasan Pembagian Mubtada Isim Dhamir
Mubtada isim dhamir itu ada dua belas bagian yaitu :.
أنا ونحن وأنتَ وأنتِ و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو وهى وهما وهم وهن
Dan apa-apa yang menyerupai contoh ini
Contoh Mubtada Isim Zhahir :
- ( أنا قائم ) Saya itu berdiri
- ( نحن قائمون ) Kami itu berdiri
والخبر قسمان
: مفرد وغير مفرد فالمفرد نحو زيد قائم وغير المفرد (اربعة
اشياء ) الجار والمجرور والظرف والفعل مع فاعله والمبتدأ مع خبره نحو
قولك : زيد فى الدار) وزيد عندك وزيد قام
ابوه وزيد جاريته زاهبة
Penjelasan Tentang Pembagian Kabar
Adapun Khabar
itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
- khabar mufrad
- Dan khabar ghair mufrad
Penjelasan Khabar Mufrad
Adapun
Khabar
mufrad adalah
Khabar yang berbentuk isim tunggal. Seperti contoh :. زيد قائم
Keterangan :
Contoh diatas ialah contoh dari khabar Mufrad, karena isimnya adalah isim Mufrad (atau Khabar makna tunggal) yaitu Khabr yang tidak disertai dengan Jar-Majruur, Zharaf makan, Fiil Beserta Failnya, dan Khabar beserta mubtadanya.
Contoh diatas ialah contoh dari khabar Mufrad, karena isimnya adalah isim Mufrad (atau Khabar makna tunggal) yaitu Khabr yang tidak disertai dengan Jar-Majruur, Zharaf makan, Fiil Beserta Failnya, dan Khabar beserta mubtadanya.
Penjelasan Penjelasan Dan pembagian Khabar Ghair Mufrad
Khabar ghair mufrad itu ada empat bagian :
- Jar dan majrur
- dzaraf
- fi’il beserta faa’ilnya
- Mubtada beserta khabarnya.
Contoh Contoh Khabar Ghair Mufrad
Seperti Contoh :
- (زيد فى الدار ) Artinya : Zaidun itu berada dirumah
- ( وزيد عندك ) Artinya : Zaidun itu berada di dekatmu
- ( وزيد قام ابوه ) Artinya : zaid adalah yang bapaknya berdiri
- ( وزيد جاريته ذاهبة ) Artinya : zaid itu adalah yang budak perempuannya lari
Catatan Tambahan :
Alhadulillah, kita telah mengetahui apa definisi dan pembagian khabar dan mubtada serta contoh-contohnya. Ada beberapa catatan yang mesti kita garis bawahi pada bab ini, yaitu mengenai pebagian khabar mubtada ghair Mufrad yang terbagi menjadi empat bagian, Jar majrur(atau Khabar dengan menggunakan huruf-huruf Khafadh), seperti contoh (زيد فى الدار), Zharaf Makan (atau Khabar dengan menggunakanwadah tempat) seperti contoh (وزيد عندك). Fiil berserta Failnya,.Seperti contoh : (وزيد قام ابوه). dan mubtada berserta Failnya, seperti contoh : (وزيد جاريته ذاهبة)
Bab Penjelasan Na’at (sifat)
بَابُ اَلنَّعْتِ
اَلنَّعْتُ
تَابِعٌ لِلْمَنْعُوتِ فِي رَفْعِهِ وَنَصْبِهِ وَخَفْضِهِ, وَتَعْرِيفِهِ
وَتَنْكِيرِهِ; تَقُولُ قَامَ
زَيْدٌ اَلْعَاقِلُ, وَرَأَيْتُ زَيْدًا
اَلْعَاقِلَ, وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ اَلْعَاقِل
Bab Penjelasan Na’at (sifat)
Definisi Dan Pengertian Na'at ( Shifat )
Yang dimaksud Na’at adalah sifat yang mengikuti yang disifati, baik dalam keadaan rafa’nya, Nashab-nya, Khafadh-nya, ma’rifat-nya, dan nakirahnya.
seperti Contoh :
- قَامَ زَيْدٌ اَلْعَاقِلُ ( zaid yang beraqal telah berdiri )
- وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْعَاقِلَ ( Aku melihat zaid yang berakal )
- وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ اَلْعَاقِلِ ( Aku melintas bersama zaid yang berakal )
Catatan kaki
Perhatikan ! Wajan Atau bentuk Tashrif yang bisa dijadikan sifat bagi isim, hanya dua wajan. yaitu "Bentuk wajan isim sifat dan Bentuk wajan isim Maf'ul"
Keterangan: perhatikan pada setiap harkat
lapaz .اَلْعَاقِلَ ia berubah mengikuti
lapaz.زَيْدٌ . ini adalah salah
satu dari contoh-contoh isim sifat yang menurut kaidahnya mengikuti akan yang
disifati-nya, baik rafa'-nya, Nashab-nya, khafadh-nya, serta Ma'rifat dan
Nakirah-nya
Bab Ma'rifat (Isim Yang Khusus)
الْمَعْرِفَةُ
وَالْمَعْرِفَةُ
خَمْسَةُ أَشْيَاءَ اَلِاسْمُ اَلْمُضْمَرُ نَحْوَ أَنَا وَأَنْتَ, وَالِاسْمُ
اَلْعَلَمُ نَحْوَ زَيْدٍ
وَمَكَّةَ,
وَالِاسْمُ اَلْمُبْهَمُ نَحْوَ هَذَا, وَهَذِهِ, وَهَؤُلَاءِ, وَالِاسْمُ
اَلَّذِي فِيهِ اَلْأَلِفُ وَاللَّامُ
نَحْوَ
اَلرَّجُلُ وَالْغُلَامُ, وَمَا أُضِيفَ إِلَى وَاحِدٍ مِنْ هَذِهِ اَلْأَرْبَعَةِ.
Pembagian Ma'rifat
Ma’rifat atau kata khusus terbagi menjadi lima bagian :
· Isim Dhamir
(kata ganti), contohnya : أَنَا
وَأَنْتَ.
· Isim Alam
(nama), contohnya: زَيْدٍ
وَمَكَّةَ
· Isim Mubham
(kata tunjuk), contohnya : هَذَا, وَهَذِهِ, وَهَؤُلَاء.
· .Isim yang
terdapat alif lam (al), contohnya : اَلرَّجُلُ وَالْغُلَامُ.
· apa-apa yang
diidhafahkan kepada salah satu dari yang empat ini.
Definisi Isim Ma'rifat
Ism Ma'rifat adalah Isim yang bermakna khusus yang didalam-nya terdapat Alif dan Lam seperti contoh pada lapaz :.اَلرَّجُلُ وَالْغُلَامُ.
Keterangan : Yang paling mudah membedakan
isim ma'rifat dan isim nakirah yaitu dengan adanya Alif dan lam untuk Isim Yang
ma'rifat
Bab Isim Nakirah (isim Makna Umum)
..النَّكِرَةُ فَاعِلُهُ
وَالنَّكِرَةُ
كُلُّ اِسْمٍ شَائِعٍ فِي جِنْسِهِ لَا يَخْتَصُّ بِهِ وَاحِدٌ دُونَ آخَرَ,
وَتَقْرِيبُهُ كُلُّ مَا
صَلَحَ
دُخُولُ اَلْأَلِفِ وَاللَّامِ عَلَيْهِ, نَحْوُ اَلرَّجُلِ والفرس.
Definisi Ism Nakirah
Nakirah (kata umum) adalah isim yang populer (beraneka ragam) pada jenisnya ,tidak ditentukan pada sesuatu apapun.
Sebuah Pendekatan: nakirah adalah setiap isim yang dapat kemasukan Alif dan lam seperti contoh . اَلرَّجُلِ والفرس
Keterangan: Isim Nakirah Adalah isim yang
bermakna umum. seperti contoh lapaz madrasah (sekolah). Adalah kata umum yang
dipakai untuk sebuah tempat pendidikan.
Bab‘Athaf ( Kata Penghubung )
بَابُ اَلْعَطْفِ فَاعِلُهُ
.وَحُرُوفُ اَلْعَطْفِ عَشَرَةٌ وَهِيَ
اَلْوَاوُ, وَالْفَاءُ, وَثُمَّ, وَأَوْ, وَأَمْ, وَإِمَّا, وَبَلْ, وَلَا, وَلَكِنْ, وَحَتَّى فِي بَعْض اَلْمَوَاضِ
فَإِنْ عُطِفَتْ عَلَى مَرْفُوعٍ رُفِعَتْ أَوْ عَلَى مَنْصُوبٍ نُصِبَتْ,
أَوْ عَلَى مَخْفُوضٍ خُفِضَتْ, أَوْ عَلَى مَجْزُومٍ
جُزِمَتْ, تَقُولُ
"قَامَ زَيْدٌ وَعَمْرٌو, وَرَأَيْتُ زَيْدًا
وَعَمْرًا, وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ وَعَمْرٍو, وَزَيْدٌ لَمْ يَقُمْ وَلَمْ يَقْعُدْ".
Bab Penjelasan ‘Athaf (Kata Penghubung)
Pembagian Huruf 'Athaf
Adapun Huruf-Huruf ‘athaf
secara terperinci ada sepuluh bagian, yaitu :
اَلْوَاوُ, وَالْفَاءُ, وَثُمَّ, وَأَوْ, وَأَمْ, وَإِمَّا, وَبَلْ, وَلَا, وَلَكِنْ, وَحَتَّى فِي بَعْضِ
اَلْمَوَاضِعِ
Waw,(dan) fa,(maka) tsumma,(kemudian) aw,(atau) am,(atau) imma,(adakalanya) bal,(bahkan) la,(tidak) laakin,(akan tetapi) dan hatta Sehingga/sampai) pada sebagian tempat.
Penjelasan I'rab Huruf 'Athaf
Jika
diathafkan dalam keadaan rafa’ maka ia di-rafa’a-kan, atau dalam keadan nashab
maka ia dinashab-kan, atau dalam keadaan khafad maka ia dikhafadh-kan, atau
dalam keadaan jazm maka ia dijazm-kan. seperi Contoh :
· ."قَامَ
زَيْدٌ وَعَمْرٌو ( Berdiri zaid dan umar )
· . وَرَأَيْتُ زَيْدًا وَعَمْرًا ( aku melihat jaid bersama umar )
· . وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ وَعَمْرٍو ( aku berjalan bersama zaid dan amar )
· . وَزَيْدٌ
لَمْ يَقُمْ وَلَمْ يَقْعُدْ ( zaid tidak berdiri dan juga tidak duduk )
Bab Taukid ( Kata Penguat )
بَابُ اَلتَّوْكِيدِ
اَلتَّوْكِيدُ
"تابع
لِلْمُؤَكَّدِ فِي رَفْعِهِ وَنَصْبِهِ وَخَفْضِهِ وَتَعْرِيفِهِ". وَيَكُونُ
بِأَلْفَاظٍ
مَعْلُومَةٍ,
وَهِيَ اَلنَّفْسُ, وَالْعَيْنُ, وَكُلُّ, وَأَجْمَعُ, وَتَوَابِعُ أَجْمَعَ, وَهِيَ
أَكْتَعُ, وَأَبْتَعُ
, وَأَبْصَعُ,
تَقُولُ قَامَ زَيْدٌ نَفْسُهُ, وَرَأَيْتُ اَلْقَوْمَ كُلَّهُمْ, وَمَرَرْتُ
بِالْقَوْمِ أَجْمَعِينَ.
Bab Taukid (Kata Penguat)
Definisi
Taukid
Yang
dimaksud dengan Taukid adalah Isim atau kata yang mengikuti untuk
kata yang dikuatkan (لِلْمُؤَكَّدِ)
baik dalam keadaan rafa’nya, nashabnya, khafadhnya, dan ma’rifatnya. Adapun Taukid
menggunakan lafaz-lapaz yang telah diketahui, yaitu :
· .اَلنَّفْسُ, ( diri/sendiri )
· . وَالْعَيْنُ, ( diri/sendiri )
· . وَكُلُّ, ( semua )
· . وَأَجْمَعُ ( seluruh).
Dan yang mengikuti lapaz .أَجْمَعُ. yaitu :
Dan yang mengikuti lapaz .أَجْمَعُ. yaitu :
· .أَكْتَعُ,
· .وَأَبْتَع,
· .وَأَبْصَعُ. .
Contoh contoh Taukid
seperti Contoh apa yang engkau ucapkan :
Contoh contoh Taukid
seperti Contoh apa yang engkau ucapkan :
· ..قَامَ زَيْدٌ
نَفْسُهُ,
( Zaid telah datang sendiri )
· . وَرَأَيْتُ
اَلْقَوْمَ كُلَّهُمْ, ( Aku telah melihat kaun semuanya)
· . وَمَرَرْتُ
بِالْقَوْمِ أَجْمَعِينَ. ( Aku melintas bersama kaum selutuhnya )
Keterangan : Untuk memahami tentang taukid
coba lihat contoh ini.قَامَ زَيْدٌ نَفْسُهُ.(zid
telah datang sediri). coba perhatikan pada lapaz .زَيْدٌ.dan
.نَفْسُ. lapaz zaid adalah isim yang dikuatkan
oleh lapaz anfsun. dan juga perhatikan pada kedua harkatnya, takid selalu
mengikuti harkat yang di-kuatkannya ( لِلْمُؤَكَّدِ )
Bab Badal (Kata Pengganti)
بَابُ اَلْبَدَلِ
إِذَا
أُبْدِلَ اِسْمٌ مِنْ اِسْمٍ أَوْ فِعْلٌ مِنْ فِعْلٍ تَبِعَهُ فِي جَمِيعِ
إِعْرَابِهِ وَهُوَ عَلَى أَرْبَعَةِ
أَقْسَامٍ
بَدَلُ اَلشَّيْءِ مِنْ اَلشَّيْءِ, وَبَدَلُ اَلْبَعْضِ مِنْ اَلْكُلِّ,وَبَدَلُ
اَلِاشْتِمَالِ, وَبَدَلُ
اَلْغَلَطِ,
نَحْوَ قَوْلِكَ "قَامَ زَيْدٌ أَخُوكَ, وَأَكَلْتُ اَلرَّغِيفَ ثُلُثَهُ,
وَنَفَعَنِي زَيْدٌعِلْمُهُ
, وَرَأَيْتُ
زَيْدًا اَلْفَرَسَ", أَرَدْتَ أَنْ تَقُولَ رَأَيْتُ اَلْفَرَسَ فَغَلِطْتَ
فَأَبْدَلْتَ زَيْدًا مِنْه.ُ
*Definisi Pengertian badal
Yang dimaksud dengan Badal adalah : "Apabila isim diganti dengan isim atau fi’il diganti dengan fi’il, maka ia mengikutinya pada seluruh i’rabnya, yaitu perubahan akhir lapaznya, Maka itulah yang disebut dengan badal".
*Pembagian Badal
Adapun Badal terdiri atas empat bagian :
- بَدَلُ اَلشَّيْءِ مِنْ اَلشَّيْء .
- بَدَلُ اَلْبَعْضِ مِنْ اَلْكُلِّ
- بَدَلُ اَلِاشْتِمَالِ
- بَدَلُ اَلْغَلَطِ
*Contoh-Contoh Badal Badal
Seperti Contoh ucapan kamu:
Contoh Badal Kul minkul atau syaun
min syain
"قَامَ زَيْدٌ أَخُوكَ, (Zaid telah berdiri yaitu saudaramu)
contoh badal ba'di minkul
وَأَكَلْتُ اَلرَّغِيفَ ثُلُثَهُ,(aku telah memakan roti yaitu sepertiga-nya)
Contoh badal Isytimal
وَنَفَعَنِي زَيْدٌ عِلْمُهُ,(Zaid memberi manfaat kepadaku yaitu ilmunya)
Contoh badal Ghalath
وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْفَرَسَ.(aku telah melihat zaid yaitu kudanya)
"قَامَ زَيْدٌ أَخُوكَ, (Zaid telah berdiri yaitu saudaramu)
contoh badal ba'di minkul
وَأَكَلْتُ اَلرَّغِيفَ ثُلُثَهُ,(aku telah memakan roti yaitu sepertiga-nya)
Contoh badal Isytimal
وَنَفَعَنِي زَيْدٌ عِلْمُهُ,(Zaid memberi manfaat kepadaku yaitu ilmunya)
Contoh badal Ghalath
وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْفَرَسَ.(aku telah melihat zaid yaitu kudanya)
Kamu ingin berkata "al farasa" (kuda) akan tetapi salah,
وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْفَرَسَ. (aku melihat zaid yaitu kudanya)
*Catatan Kaki :
Badal syaiun min syaiin, dikenal juga dengan badal kull minkul atau badal yang serasi dengan mubdal-minunya
Badal Ba'dhi minkul, adalah badal atau pengganti dari makna keseluruhan kepada makna sebagian-nya.
Badal Isytimal, adalah badal yang mengadung bagian dari matbu'nya(kata yang di ikuti-nya)yang menyangkut masaalah maknawi bukan materi
Badal Ghalath, adalah badal yang tidak memiliki maksud dengan matbu'nya, badal Ghalat dikenal juga dengan badal keliru dalam pengucapan dari maksudnya.
Bab Tentang Isim-Isim Yg di Nasabkan
.بَابُ مَنْصُوبَاتِ اَلْأَسْمَاءِ
.اَلْمَنْصُوبَاتُ
خَمْسَةَ عَشَرَ, وَهِيَ اَلْمَفْعُولُ بِهِ, وَالْمَصْدَرُ, وَظَرْفُ اَلزَّمَانِ
وَظَرْفُ اَلْمَكَانِ, وَالْحَالُ,
وَالتَّمْيِيزُ,
وَالْمُسْتَثْنَى,
وَاسْمُ لَا, وَالْمُنَادَى, وَالْمَفْعُولُ
مِنْ أَجْلِهِ, وَالْمَفْعُولُ مَعَهُ, وَخَبَرُ
كَانَ وَأَخَوَاتِهَا, وَاسْمُ إِنَّ وَأَخَوَاتِهَا، وَالتَّابِعُ
لِلْمَنْصُوبِ، وَهُوَ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءٍ:
النَّعْتُ وَالْعَطْفُ وَالتَّوْكِيدُ وَالْبَدَلُ.
Bab Isim-isim Yang dinashabkan
Pembagian Isim Isim Yang di-Nashabkan
Adapun Isim-isim yang dinashabkan ada lima belas:
1. Maf’ul bih ( objek dari Fiil )
2. Mashdar ( Dasar Isi yang diambidari susunan tashrif yang ke tiga )
3. Dzharaf zaman ( Kata yang menujukan waktu )
4. Dzharaf makan ( kata yang menunjukan tempat )
5. Hal (Kata yang menunjukan keadaan)
6. Tamyiz
7. Mustatsna ( pengkecualian )
8. Isim Laa ( kata bermakna tidak )
9. Munada ( seruan )
10. Maf’ul min ajlih ( mengandung makna sebab/karena )
11. Maf’ul ma’ah ( mengandung makna bersama/beserta )
12. Khabar kaana ( Khabar dari Isim kaana )
13. Isim inna ( isim dari Inna )
14. khabar saudara kaana dan isim saudara inna
15. Isim yang mengikut nashab
2. Mashdar ( Dasar Isi yang diambidari susunan tashrif yang ke tiga )
3. Dzharaf zaman ( Kata yang menujukan waktu )
4. Dzharaf makan ( kata yang menunjukan tempat )
5. Hal (Kata yang menunjukan keadaan)
6. Tamyiz
7. Mustatsna ( pengkecualian )
8. Isim Laa ( kata bermakna tidak )
9. Munada ( seruan )
10. Maf’ul min ajlih ( mengandung makna sebab/karena )
11. Maf’ul ma’ah ( mengandung makna bersama/beserta )
12. Khabar kaana ( Khabar dari Isim kaana )
13. Isim inna ( isim dari Inna )
14. khabar saudara kaana dan isim saudara inna
15. Isim yang mengikut nashab
Mengikuti
yang dinashabkan, yaitu ada empat bagian :
- Na’at,
- ‘Nthaf,
- Naukid,
- Dan badal
Bab Penjelasan Tentang Maf'ul Bih
.بَابُ اَلْمَفْعُولِ بِهِ
وَهُوَ
اَلِاسْمُ اَلْمَنْصُوبُ, اَلَّذِي يَقَعُ بِهِ اَلْفِعْلُ, نَحْوَ ضَرَبْتُ زَيْدًا, وَرَكِبْتُ اَلْفَرَسَ
وَهُوَ قِسْمَانِ ظَاهِرٌ, وَمُضْمَرٌ فَالظَّاهِرُ مَا تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ
وَالْمُضْمَرُ قِسْمَانِ
مُتَّصِلٌ,
وَمُنْفَصِلٌ فَالْمُتَّصِلُ اِثْنَا عَشَرَ, وَهِيَ ضَرَبَنِي, وَضَرَبَنَا,
وَضَرَبَكَ,
وَضَرَبَكِ,
وَضَرَبَكُمَا, وَضَرَبَكُمْ, وَضَرَبَكُنَّ, وَضَرَبَهُ, وَضَرَبَهَا, وَضَرَبَهُمَا,
وَضَرَبَهُمْ, وَضَرَبَهُنَّ
وَالْمُنْفَصِلُ اِثْنَا عَشَرَ, وَهِيَ إِيَّايَ, وَإِيَّانَا, وَإِيَّاكَ, وَإِيَّاكِ,
وَإِيَّاكُمَا, وَإِيَّاكُمْ, وَإِيَّاكُنَّ,
وَإِيَّاهُ, وَإِيَّاهَا, وَإِيَّاهُمَا, وَإِيَّاهُمْ, وَإِيَّاهُنَّ.
Definisi Dan Pengertian Maf'ul Bih
Maf’ul bih adalah isim Manshub (isim yang berharkat fathah) yang datang bersama dengan fiil (kata kerja)
seperti Contoh :
- .ضَرَبْتُ زَيْدًا,( Aku telah memukul zaid )
- وَرَكِبْتُ اَلْفَرَسَ. ( Aku telah menunggang kuda )
Keterangan
Untuk lebih dalam memahami Maful bih, coba
perhatikan contoh diatas : ( ضَرَبْتُ زَيْد ). Lapadz ( ضَرَبْتُ ) sebagai
fiil. Sedangkan lapadz ( زَيْد ) sebagai Maful bih yang berharkat
fathah , karena kaedah maful bih menurut primary ilmu nahwu adalah :
"isim Manshub (isim yang berharkat fathah) yang datang bersama dengan
fiil (kata kerja). Tepatnya, Maf'ul bih adalah "objek atau
sasaran dari kata kerja (fiil) yang berharkat fathah"
Pembagian Maf'ul Bih
Maf’ul bih terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
- Maf’ul bih dzhahir (yang nampak)
- dan Maf’ul bih Mudhmar (yang tersembunyi).
Penjelasan Maf’ul bih yang
dzhahir sebagaimana yang telah dijelaskan (pada bab yang lalu)
Pembagian Maful Mudhmar
Adapun Maf’ul bih Mudhmar terbagi menjadi dua bagian:
1. Muttashil
(Menempel)
Maf’ul bih Mudhmar Muttashil ada dua belas, yaitu :
Maf’ul bih Mudhmar Muttashil ada dua belas, yaitu :
ضَرَبَنِي, وَضَرَبَنَا, وَضَرَبَكَ, وَضَرَبَكِ, وَضَرَبَكُمَا, وَضَرَبَكُمْ, وَضَرَبَكُنَّ, وَضَرَبَهُ, وَضَرَبَهَا, وَضَرَبَهُمَا, وَضَرَبَهُمْ, وَضَرَبَهُنَّ
2. Munfashil
(terpisah)
Maf’ul bih Mudhmar munfashil ada dua belas, yaitu:
Maf’ul bih Mudhmar munfashil ada dua belas, yaitu:
إِيَّايَ, وَإِيَّانَا, وَإِيَّاكَ, وَإِيَّاكِ, وَإِيَّاكُمَا, وَإِيَّاكُمْ, وَإِيَّاكُنَّ, وَإِيَّاهُ, وَإِيَّاهَا, وَإِيَّاهُمَا, وَإِيَّاهُمْ, وَإِيَّاهُنَّ.
Bab Penjelasan Tentang Mashdar
بَابُ اَلْمَصْدَرِ
اَلْمَصْدَرُ
هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَنْصُوبُ, اَلَّذِي يَجِيءُ ثَالِثًا فِي تَصْرِيفِ
اَلْفِعْلِ, ، نحو
ضَرَبَ
يَضْرِبُ ضَرْبًا وَهُوَ قِسْمَانِ لَفْظِيٌّ وَمَعْنَوِيٌّ, فَإِنْ وَافَقَ
لَفْظُهُ لَفْظَ فِعْلِهِ
فَهُوَ
لَفْظِيٌّ,
نَحْوَ
قَتَلْتُهُ قَتْلًا وَإِنْ وَافَقَ مَعْنَى فِعْلِهِ دُونَ لَفْظِهِ فَهُوَ
مَعْنَوِيٌّ ، نحو
جَلَسْتُ
قُعُودًا, ، وقمت وُقُوفًا, ، وما أَشْبَهَ ذَلِكَ.
Definisi Dan pengertian Mashdar
Mashdar adalah isim Manshub yang datang menempati tempat ketiga dalam urutan tashrif fi’il. Contohnya :
ضَرَبَ-- يَضْرِبُ--ضَرْبًا.
Pembagian Mashdar
Mashdar terbagi menjadi dua bagian :
- 1. Lafdzhy
- 2. Ma’nawy
Apabila lafaz mashdarnya sama dengan
lafadzh fi’ilnya, maka ia termasuk mashdar sebangsa lafdzhy.
seperti contoh :
قَتَلْتُهُ قَتْلًا.
قَتَلْتُهُ قَتْلًا.
KETERANGAN :
coba perhatikanlah lapadz قَتْلًا. itu adalah contoh Mashdar Lafdzhy yang lafadznya sama dengan fiil-nya. jika kamu menemukan sepeti contoh diatas maka yang demikian adalah masdar lafdzhy
Dan Apabila mashdarnya sama dengan makna fi’ilnya bukan dengan lafaz-nya, maka ia adalah mashdar sebangsa ma’nawy. seperti Contoh:
- جَلَسْتُ قُعُودًا ( Aku duduk dengan sebenar-benarnya duduk )
- وقمت وُقُوفًا' ( Aku berdiri dengan sebenar-benarnya berdiri )
KETERANGAN :
Dan perhatikanlah contoh diatas جَلَسْتُ قُعُودًا lafadz جَلَسْتُ adalah fiil sedangkan lafadzقُعُودًا adalah Maf'ul yang berbentuk mashdar, kedua makna tersebut memiliki kesamaaan yang artinya "duduk". akan tetapi berbeda pada bentuk lafadznya maka yang demikian itu disebut dengan masdar maknawy
Bab Penjelasan Zharaf Makan Dan Zaman
بَابُ ظَرْفِ اَلزَّمَانِ وَظَرْفِ
اَلْمَكَانِ
ظَرْفُ
اَلزَّمَانِ هُوَ اِسْمُ اَلزَّمَانِ اَلْمَنْصُوبُ بِتَقْدِيرِ "فِي" نَحْوَ
اَلْيَوْمِ, وَاللَّيْلَةِ,
وَغَدْوَةً, وَبُكْرَةً, وَسَحَرًا, وَغَدًا,
وَعَتَمَةً, وَصَبَاحًا, وَمَسَاءً, وَأَبَدًا, وَأَمَدًا
, وَحِينًا
وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ وَظَرْفُ اَلْمَكَانِ هُوَ اِسْمُ اَلْمَكَانِ
اَلْمَنْصُوبُ بِتَقْدِيرِ "فِي"
نَحْوَ أَمَامَ, وَخَلْفَ, وَقُدَّامَ, وَوَرَاءَ, وَفَوْقَ, وَتَحْتَ, وَعِنْدَ,
وَمَعَ, وَإِزَاءَ, وَحِذَاءَ,
وَتِلْقَاءَ, وَثَمَّ, وَهُنَا, وَمَا أَشْبَهَ
ذَلِكَ.
Bab Dzharaf Zaman (waktu) dan Zharaf Makan (tempat)
Definisi Dan Pengertian Zharaf Zaman
zharaf zaman adalah isim Waktu yang Manshub dengan perkiraan makna fi (pada).
Contoh-Contoh Zharaf Zaman
Contoh dzharaf zaman :
.اَلْيَوْمِ, وَاللَّيْلَةِ, وَغَدْوَةً, وَبُكْرَةً, وَسَحَرًا, وَغَدًا, وَعَتَمَةً, وَصَبَاحًا, وَمَسَاءً, وَأَبَدًا, وَأَمَدًا, وَحِينًا.
Definisi Dan Pengertian Zharaf Makan
Zharaf makan adalah isim Tempat yang Manshub dengan Perkiraan makna fi (di). Contohnya:
.أَمَامَ, وَخَلْفَ, وَقُدَّامَ, وَوَرَاءَ, وَفَوْقَ, وَتَحْتَ, وَعِنْدَ, وَمَعَ, وَإِزَاءَ, وَحِذَاءَ, وَتِلْقَاءَ, وَثَمَّ, وَهُنَا.
Bab Penjelasan Tentang Hal
.بَابُ اَلْحَالِ
اَلْحَالُ
هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَنْصُوبُ, اَلْمُفَسِّرُ لِمَا اِنْبَهَمَ مِنْ
اَلْهَيْئَاتِ, نَحْوَ قَوْلِكَ "جَاءَ
زَيْدٌ
رَاكِبًا" وَ"رَكِبْتُ اَلْفَرَسَ مُسْرَجًا" وَ"لَقِيتُ
عَبْدَ اَللَّهِ رَاكِبًا" وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ
وَلَا يَكُونَ اَلْحَالُ إِلَّا نَكِرَةً, وَلَا
يَكُونُ إِلَّا بَعْدَ تَمَامِ اَلْكَلَامِ, وَلَا يَكُونُ صَاحِبُهَا إِلَّا
مَعْرِفَةً.
Bab Penjelasan Tentang Haal
Definisi Dan Pengertian Haal
Haal adalah isim Manshub yang menjelaskan kalimat yang samar dari bentuknya.
Contoh-Contoh Haal
Seperti :
· .جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا"( Telah datang zaid dalam keadaan
berkendaraan )
· رَكِبْتُ اَلْفَرَسَ مُسْرَجًا.( Aklu berkendara dengan berpelana )
· لَقِيتُ
عَبْدَ اَللَّهِ رَاكِبًا.(
Aku Bertemu
Abdullah dengan berkendaraan )
Dan seumpama contoh contoh tersebut
Sebuah Ulasan
Haal itu tidak akan ada kecuali dalam keadaan Nakirah (Isim dengan Makna Umum) dan juga tidak akan terjadi kecuali dengan kaliamat yang sempurna (Taam), dan tidaklah yang menyertai Hal melainkan Isim Ma'rifah.
Dan seumpama contoh contoh tersebut
Sebuah Ulasan
Haal itu tidak akan ada kecuali dalam keadaan Nakirah (Isim dengan Makna Umum) dan juga tidak akan terjadi kecuali dengan kaliamat yang sempurna (Taam), dan tidaklah yang menyertai Hal melainkan Isim Ma'rifah.
Bab Penjelasan Tentang Tamyiz
بَابُ اَلتَّمْيِيزِ
اَلتَّمْيِيزُ
هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَنْصُوبُ, اَلْمُفَسِّرُ لِمَا اِنْبَهَمَ مِنْ اَلذَّوَاتِ,
نَحْوَ قَوْلِكَ "تَصَبَّبَ
زَيْدٌ
عَرَقًا", وَ"تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمًا" وَ"طَابَ مُحَمَّدٌ
نَفْسًا" وَ"اِشْتَرَيْتُ عِشْرِينَ
غُلَامًا"
وَ"مَلَكْتُ تِسْعِينَ نَعْجَةً" وَ"زَيْدٌ أَكْرَمُمِنْكَ
أَبًا" وَ"أَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا" وَلَا
يَكُونُ
إِلَّا نَكِرَةً, وَلَا يَكُونُ إِلَّا بَعْدَ تَمَامِ اَلْكَلَامِ.
Bab Penjelasan Tamyiz
Definisi dan pengertian
Tamyiz adalah isim yang dinashabkan yang menjelaskan dzat samar yang ada sebelumnya seperti Contoh ucapanmu :
- "تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا"( zaid bercucuran keringatnya )
- تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمًا. ( Bakar menurunkan lemak tubuhnya )
- .َطَابَ مُحَمَّدٌ نَفْسًا"( Muhammad baik orangnya )ِ
- .شْتَرَيْتُ عِشْرِينَ غُلَامًا. ( Aku telah membeli 20 budak )
- "مَلَكْتُ تِسْعِينَ نَعْجَةً" ( aku memiliki 90 ekor kambing )
- "زَيْدٌ أَكْرَمُ مِنْكَ أَبًا" ( ayah zaid lebih mulia darimu )
- "أَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا" ( ia lebih cantik wajahnya darimu )
Penjelasan
Tambahan َ
وَلَا
يَكُونُ إِلَّا نَكِرَةً, وَلَا يَكُونُ إِلَّا بَعْدَ تَمَامِ اَلْكَلَامِ.
Penjelasan: Tamyiz tidak terjadi kecuali
harus dengan isim nakirah dan tidak terjadi pula kecuali dengan kalam yang
sempurna
Bab Penjelasan Tentang Istitsna
.بَابُ
اَلِاسْتِثْنَاءِ
وَحُرُوفُ اَلِاسْتِثْنَاءِ
ثَمَانِيَةٌ وَهِيَ إِلَّا, وَغَيْرُ, وَسِوَى, وَسُوَى, وَسَوَاءٌ, وَخَلَا,
وَعَدَا, وَحَاشَا فَالْمُسْتَثْنَى بِإِلَّا
يُنْصَبُ إِذَا كَانَ اَلْكَلَامُ تَامًّا مُوجَبًا, نَحْوَ "قَامَ
اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدًا" وَ"خَرَجَ
اَلنَّاسُ إِلَّا عَمْرًا" وَإِنْ كَانَ اَلْكَلَامُ مَنْفِيًّا تَامًّا
جَازَ فِيهِ
اَلْبَدَلُ وَالنَّصْبُ عَلَى اَلِاسْتِثْنَاءِ,
نَحْوَ "مَا قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدٌ" وَ"إِلَّا زَيْدًا" وَإِنْ
كَانَ
اَلْكَلَامُ نَاقِصًا كَانَ عَلَى حَسَبِ اَلْعَوَامِلِ, نَحْوَ "مَا قَامَ
إِلَّا زَيْدٌ" وَ"مَا
ضَرَبْتُ
إِلَّا زَيْدًا" وَ"مَا مَرَرْتُ إِلَّا بِزَيْدٍ"
وَالْمُسْتَثْنَى بِغَيْرٍ, وَسِوَى, وَسُوَى,
وَسَوَاءٍ,
مَجْرُورٌ لَا غَيْرُ وَالْمُسْتَثْنَى بِخَلَا, وَعَدَا, وَحَاشَا, يَجُوزُ
نَصْبُهُ وَجَرُّهُ,
نَحْوَ "قَامَ اَلْقَوْمُ خَلَا زَيْدًا,
وَزَيْدٍ" وَ"عَدَا عَمْرًا وَعَمْرٍو" وَ"حَاشَا بَكْرًا وَبَكْرٍ".
Bab Penjelasan Istitsna
Pembagian Huruf Istitsna
Huruf Istitsna ada delapan, yiatu :
..إِلَّا, وَغَيْرُ, وَسِوَى, وَسُوَى, وَسَوَاءٌ, وَخَلَا, وَعَدَا, وَحَاشَا.
mustatsna atau kalimat yang dikecualikan dengan huruf illaa, dinashabkan apabila kalamnya taam mujab contohnya :
.قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدًا" وَ"خَرَجَ اَلنَّاسُ إِلَّا عَمْرًا.
Keterangan :
Yang dimaksud dengan kalam Mujab adalah kalam yang tidak disertai dengan Laa Nafi, Laa Nahyi, dan Istifham (kata untuk bertanya)
Apabila kalimatnya manfiy taam, maka boleh menjadikannya sebagai Pengganti (badal) atau Nashab atas istitsna.
seperti contoh:
مَا قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدٌ" وَ"إِلَّا زَيْدًا.
Apabila Kalimatnya naaqish (Berkurang), maka i’rab Akhir lapazh-nya sesuai dengan amil-amil yang masuk kepada-nya, seperti Contoh :
مَا قَامَ إِلَّا زَيْدٌ" وَ"مَا ضَرَبْتُ إِلَّا زَيْدًا" وَ"مَا مَرَرْتُ إِلَّا بِزَيْدٍ
Penjelasan Mustatsna Dengan Ghair, suwan, siwan sawa
Adapun Mustatsna dengan lapaz ghair, siwa suan sawa, maka i'rabnya adalah majrur atau kasrah, dan yang lainya tidak.
Penjelasan Mustatsna dengan Khala, 'adaa, dan Haasya
adapun Mustatsna dengan Lapaz Ghair, khalaa, ‘adaa, dan haasyaa, maka boleh menashabkan-nya atau menjarkan-nya.
Seperti Contoh :
"قَامَ اَلْقَوْمُ خَلَا زَيْدًا وَزَيْدٍ" وَ"عَدَا عَمْرًا وَعَمْرٍو" وَ"حَاشَا بَكْرًا وَبَكْرٍ".
Bab Penjelasan Tentang Huruf Laa
.بَابُ لَا
اِعْلَمْ
أَنَّ "لَا" تَنْصِبُ اَلنَّكِرَاتِ بِغَيْرِ تَنْوِينٍ إِذَا بَاشَرَتْ
اَلنَّكِرَةَ وَلَمْ تَتَكَرَّرْ "لَا"
نَحْوَ
"لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ" فَإِنْ لَمْ تُبَاشِرْهَا وَجَبَ
اَلرَّفْعُ وَوَجَبَ تَكْرَارُ "لَا" نَحْوَ
لَا فِي اَلدَّارِ رَجُلٌ وَلَا
اِمْرَأَةٌ" فَإِنْ تَكَرَّرَتْ "لَا" جَازَ إِعْمَالُهَا
وَإِلْغَاؤُهَا, فَإِنْ
شِئْتَ قُلْتُ "لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ
وَلَا اِمْرَأَةَ". فَإِنْ شِئْتَ قُلْتُ "لَا رَجُلٌ فِي اَلدَّارِ
وَلَا اِمْرَأَةٌ".
Bab Penjelasan Laa
Kaedah Huruf "laa" Dan Pengamalannya
Ketahuilah olehmu! Bahwa laa berfungsi menasabkan Isim-isim Nakirah tanpa bertanwin. Apabila huruf "laa" bertemu secara langsung dengan Isim-isim Nakirah, maka huruf "laa" tidak terjadi pengulangan. Seperti Contoh :
: لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ.
Artinya : Tiada seorang laki lakipun dirumah
Apabila laa tidak bertemu langsung dengan Isim-isim nakirah maka wajib dirafakan dan mengulang-ulang huruf laa. Seperti Contoh :
لَا فِي اَلدَّارِ رَجُلٌ وَلَا اِمْرَأَةٌ.
Artinya : tiada dirumah itu seorang laki laki dan perempuan
Jika terjadi pengulangan huruf laa, maka boleh mengamalkan laa (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan isim nakirah) atau membiarkan-nya. Maka jika kamu mau, kamu katakan :
.لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةَ.
Artinya : Tiada seorang laki laki pun didalam rumah dan juga perempuan
Dan jika kamu suka, kamu bisa mengkatakan:
لَا رَجُلٌ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةٌ".
Artinya : Tiada satu laki laki didalam rumah dan juga perempuan
Bab Penjelasan Tentang Munada
بَابُ اَلْمُنَادَى
اَلْمُنَادَى
خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : المفرد اَلْعَلَمُ, وَالنَّكِرَةُ اَلْمَقْصُودَةُ, وَالنَّكِرَةُ
غَيْرُ
اَلْمَقْصُودَةِ,
وَالْمُضَافُ, وَالشَّبِيهُ بِالْمُضَافِ فَأَمَّا اَلْمُفْرَدُ اَلْعَلَمُ
وَالنَّكِرَةُ اَلْمَقْصُودَةُ
فَيُبْنَيَانِ
عَلَى اَلضَّمِّ مِنْ غَيْرِ تَنْوِينٍ, نَحْوَ "يَا زَيْدُ" وَ"يَا رَجُلُ"
وَالثَّلَاثَةُ اَلْبَاقِيَةُ مَنْصُوبَةٌ لَا غَيْرُ.
Bab
Penjelasan Tentang Munada (yang diseru)
Pembagian Munada
Munada ada lima bagian, yaitu :
- 1.المفرد اَلْعَلَمُ, ( Dipanggil dengan Nama tunggal )
- 2. وَالنَّكِرَةُ اَلْمَقْصُودَةُ, ( Dipanggil dengan isim nakirah dengan tujuan )
- 3. وَالنَّكِرَةُ غَيْرُ اَلْمَقْصُودَةِ, ( Dipanggil dengan nakirah tanpa tujuan )
- 4. وَالْمُضَافُ, ( panggilan dengan menggunakan Mudhaf )
- 5. وَالشَّبِيهُ بِالْمُضَاف ( pangilan yang menyerupai mudhaf )
Penjelasan Tentang Munada Alam Mufrad
Yang di maksud dengan Munada Mufrad Alam adalah seseorang yang di
panggil dengan menyebutkan namanya, seperti contoh : ( يا احمدُ ,يازيدُ ). Biasanya
munada seperti ini, ber-i'rab rafa'(atau berharkat Dhammah serta tidak
bertanwin)pada isim Munadanya. Untuk memahami tentang Munada Mufrad Alam,
coba kita perhatikan contoh ini : ( يا احمدُ ). Adapun ( يا ) adalah Huruf Nida atau huruf
untuk memanggil. Sedangkan lafadz ( احمد ) adalah Munada Mufrad Alam, atau seseorang yang
dipangil dengan disebut namanya. Dan jangan lupa, perhatikan lafadz munada
Mufrad Alamnya yaitu lafadz (احمدُ) ia berharkat dhammah yang tidak bertanwin.
Penjelasan Tentang Munada Nakirah Maqshudah
Sedangkan yang dimaksud dengan Munada Nakirah Maqshudah ialah Munada yang yang di gunakan untuk menganggil seseorang secara umum disertai dengan maksud memanggilnya. Seperti contoh : (وَيَا رَجُلُ) artinya: Wahai Laki-laki . sedangkan I'rab nya adalah Rafa' (atau berharkat dhammah dan tidak bertanwin).jika kita perhatikan, ada perbedaan antara Munada Mufrad Alam dengan Munada Nakirah maqshudah, yaitu dari sisi maknanya, jika munada Mufrad Alam bermakna Khusus, sedangkan Munada Nakirah Maqshudah bermakna umum. akan tetapi ada persamaan pada I'rabnya yaitu BerI'rab Rafa' (atau berharkat Dhammah dan tidak bertanwin) silahkan Anda pratekkan-nya
Penjelasan Tentang
Munada Nakirah Ghair Maqshudah
Sedangkan yang dimaksud dengan Ghair Maqshudah ialah Munada yang digunakan untuk memanggil seseorang secara umum tanpa disertai maksud memanggilnya. Seperti contoh ucapa orang yang buta : (يارَجلاً خُذ بيِدى) Artinya : Wahai laki laki pegang tanganku. Sedangkan I'rab munada Nakirah Ghair Maqsudah adalah Nasab (atau berharkat fathah yang bertanwin). Jika kita perhatikan pada munada ini, ada perbedaan dengan munada Nakirah maqshudah, yaitu pada harkatnya. sedangkan Munada Nakirah Maksudahadalah berharkat Dammah Tanpa tanwin(atau disebut I'rab rafa), sedangkan Munada Nakirah Ghair Maqshudah adalah berharkat Fathah dan bertanwin(atau disebut I'rab Nashab).
Penjelasan Tentang Munada Mudhaf
Sedangkan Yang di maksud dengan Munada Mudhaf adalah Munada yang isimnya terdiri dari Mudhaf dan Mudhaf ilahi , seperti contoh : (ياعبدَاللهِ). Atinya : "wahai Abdullah. Sedangkan I'rabnya adalah Nashab (atau brrharkat Fathah yang tidak bertanwin) pada isim Munadanya. Untuk lebih jelas memahami tentang Munada Mufrad Mudhaf, coba kita perhatikan contoh ini : (ياعبدَاللهِ). Adapun (يا) adalah Huruf Nida atau huruf yang digunakan untuk memanggil. Sedangkan lafadz (عبدَاللهِ) adalah Munada Mudhaf, atau Munada yang mengandung Mudhaf dan udhaf ilahi. yaitu lafadz (عبدَ) sebagai Mudhaf, sedangkan lapadz (اللهِ) sebagai Mudhaf ilaihi Dan jangan lupa, perhatikan lafadz munada Mudhaf yaitu pada lafadz (عبدَاللهِ) ia berharkat Fathah yang tidak bertanwin.
Penjelasan Tentang Munada Tasybih Mudhaf
Sedangkan Yang di maksud dengan Tentang Munada Tasybih Mudhaf adalah Munada yang isimnya menyerupai Idhafah , seperti contoh : (ياطالعِاًجَبَلاً) . Atinya : "wahai pendaki gunung. Sedangkan I'rabnya adalah Nashab (atau berharkat Fathah yang bertanwin). Untuk lebih jelas memahami tentang Munada Tasybih Mudhaf, coba kita perhatikan contoh ini : (ياطالعِاًجَبَلاً). Adapun (يا) adalah Huruf Nida atau huruf yang digunakan untuk memanggil. Sedangkan lafadz (طالعِاًجَبَلاً) adalah Munada Tasybih Mudhaf, atau Munada yang mengandung penyerupaan Mudhaf. yaitu lafadz (طالعِاًجَبَلاً) sebagai Mudhaf, Dan jangan lupa, perhatikan lafadz munada Tasybih Mudhaf, yaitu pada lafadz (طالعِاًجَبَلاً) ia berharkat Fathah dan bertanwin.Alhamdulillah, sekarang kita telah paham apa yang dimaksud dengan Munada, ternyata Munada itu ialah isim(atau nama) yang di panggil dengan menggunakan huruf nida, yang tebagi menjadi 5 (lima ) bagian, yaitu : Munada Mufrad Alam, Munada Nakirah Maqshudah, Munada Nakirah Ghair Maqshudah, Munada Idhafah, Munada Tasybih Idhfah. Silahkan anda memperaktekanya ! Dan ketiga munada yang lain di nashabkan, tidak yang lainnya.
Bab Penjelasan Maf’ul min Ajlih
.بَابُ اَلْمَفْعُولِ لِأَجْلِهِ
وَهُوَ
اَلِاسْمُ اَلْمَنْصُوبُ, اَلَّذِي يُذْكَرُ بَيَانًا لِسَبَبِ وُقُوعِ
اَلْفِعْلِ, نَحْوَ قَوْلِكَ "قَامَ زَيْدٌ
إِجْلَالًا لِعَمْرٍو" وَ"قَصَدْتُكَ اِبْتِغَاءَ
مَعْرُوفِكَ".
Bab Penjelasan Maf’ul min Ajlih
Definisi Dan Pengertian Maf'ul liajlih
Maf’ul min ajlih adalah isim yang dinashabkan yang dinyatakan untuk menerangkan sebab-sebab terjadinya perbuatan. Seperti Contoh :
.قَامَ زَيْدٌ إِجْلَالًا لِعَمْرٍو.
Artinya : Telah berdiri zaid karena memuliakan Amar
. وَقَصَدْتُكَ اِبْتِغَاءَ مَعْرُوفِكَ.
Artinya : Aku bermaksud kepadamu karena mengharapkan kebaikanmu
Bab Penjelasan Tentang Maf’ul Ma’ah
بَابُ اَلْمَفْعُولِ مَعَهُ
وَهُوَ
اَلِاسْمُ اَلْمَنْصُوبُ, اَلَّذِي يُذْكَرُ لِبَيَانِ مَنْ فُعِلَ مَعَهُ
اَلْفِعْلُ, نَحْوَ قَوْلِكَ "جَاءَ
اَلْأَمِيرُ
وَالْجَيْشَ"
وَ"اِسْتَوَى
اَلْمَاءُ وَالْخَشَبَةَ". وأما خَبَرُ "كَانَ" وَأَخَوَاتِهَا, وَاسْمُ
"إِنَّ"
وَأَخَوَاتِهَا, فَقَدْ تَقَدَّمَ ذِكْرُهُمَا فِي اَلْمَرْفُوعَاتِ, وَكَذَلِكَ
اَلتَّوَابِعُ; فَقَدْ تَقَدَّمَتْ هُنَاكَ.
Definisi Dan Pengertian Maf'ul Ma'ah
Maf’ul ma’ah adalah isim Manshub atau isim yang berharkat fathah yang dinyatakan untuk menerangkan Zat yang menyertai sipelaku-nya.
Seperti Contoh :
(.جَاءَ
اَلْأَمِيرُ وَالْجَيْشَ.)
Artinya: Telah datang Pimpinan bersama pasukan/tentara
.وَاِسْتَوَى اَلْمَاءُ وَالْخَشَبَةَ.
Artinya : Telah merata air bersama kayu
Artinya: Telah datang Pimpinan bersama pasukan/tentara
.وَاِسْتَوَى اَلْمَاءُ وَالْخَشَبَةَ.
Artinya : Telah merata air bersama kayu
Keterangan
Untuk lebih mudah memahami tentang maf'ul Maah, coba anda
perhatikan susunan kalimat ini (.جَاءَ
اَلْأَمِيرُ وَالْجَيْشَ.). Lapaz (جَاءَ)
sebagai Fiil madhi. dan lapaz (اَلْأَمِيرُ)
sebagai Faailnya (sipelaku). serta lapaz (وَالْجَيْشَ)
sebagai maful Maah. coba perhatikan ulang pada lapaz (وَالْجَيْشَ) ia berharkat Fathah (atau Manshub),
karena Maful Maah itu adalah isim yang dinashabkan yang berfungsi
untuk menerangkan apa yang menyertai pelaku. Biasanya Maful maah
selalu disertai wawu Maiyyah, yaitu "wawu" yang mempunyai arti Bersama/berserta.
Silahkan mencoba ! Adapun khabar kaana dan
saudara-saudaranya, isim inna dan saudara-saudaranya, sesungguhnya telah
datang penjelasannya pada bab isim-isim yang dirafa’akan begitu pula
yang mengikutinya (na’at, ‘athaf, taukid, badal) telah diterangkan disana.
Bab Isim yang Di Khafadh-kan
.بَابُ
اَلْمَخْفُوضَاتِ مِنْ اَلْأَسْمَاءِ
.اَلْمَخْفُوضَاتُ
ثَلَاثَةُ أَنْوَاعٍ مَخْفُوضٌ بِالْحَرْفِ, وَمَخْفُوضٌ بِالْإِضَافَةِ, وَتَابِعٌ
لِلْمَخْفُوضِ
فَأَمَّا اَلْمَخْفُوضُ بِالْحَرْفِ فَهُوَ مَا يَخْتَصُّ بِمِنْ, وَإِلَى,
وَعَنْ, وَعَلَى,
وَفِي,
وَرُبَّ, وَالْبَاءِ, وَالْكَافِ, وَاللَّامِ, وَبِحُرُوفِ اَلْقَسَمِ, وَهِيَ
اَلْوَاوُ
, وَالْبَاءُ,وَالتَّاءُ,
وَبِوَاوِ رُبَّ, وَبِمُذْ, وَمُنْذُ.وَأَمَّا مَا يُخْفَضُ بِالْإِضَافَةِ,
فَنَحْوُ قَوْلِكَ
"غُلَامُ
زَيْدٍ" وَهُوَ عَلَى قِسْمَيْنِ مَا يُقَدَّرُ بِاللَّامِ, وَمَا يُقَدَّرُ
بِمِنْ; فَاَلَّذِي يُقَدَّرُ بِاللَّامِ
نَحْوُ
"غُلَامُ زَيْدٍ" وَاَلَّذِي يُقَدَّرُ بِمِنْ, نَحْوُ "ثَوْبُ
خَزٍّ" وَ"بَابُ سَاجٍ" وَ"خَاتَمُ حَدِيدٍ
.
Bab Penjelasan Isim-isim yang Dikhafadhkan (dijarkan)
Pembagian Isim-Isim Yang diKhafadh-kan
Isim-isim yang dikhafadhkan ada tiga bagian :
· 1.
Dikhafadhkan dengan huruf khafadh
· 2.
Dikhafadhkan dengan idhafah
· 3.
Dikhafadhkan karena mengikuti yang sebelumnya
Pembagian Yang Di Khafadhkan Dengan Huruf
Adapun yang Di-Khafadhkan dengan huruf, ialah apa yang dikhususkan dengan h Huruf Khafadh, seperti :
مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ, وَالْبَاءِ, وَالْكَافِ, وَاللَّامِ
dan dengan huruf (Qosam) sumpah yaitu :
اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ, وَالتَّاءُ
Dan dengan lapaz :
مُذْ, وَمُنْذُ
Pembagian Yang Di-Khafadh-kan Dengan Idhafah
Adapun Isim yang di-Khafadh-kan dengan idhafah, Seperti contohnya:
غُلَامُ زَيْدٍ
pembagian Khafadh Dengan Idhafah
Adapun Khafadh dengan Idhafah ada dua bagian,yaitu :
Pembagian Yang Di Khafadhkan Dengan Huruf
Adapun yang Di-Khafadhkan dengan huruf, ialah apa yang dikhususkan dengan h Huruf Khafadh, seperti :
مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ, وَالْبَاءِ, وَالْكَافِ, وَاللَّامِ
dan dengan huruf (Qosam) sumpah yaitu :
اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ, وَالتَّاءُ
Dan dengan lapaz :
مُذْ, وَمُنْذُ
Pembagian Yang Di-Khafadh-kan Dengan Idhafah
Adapun Isim yang di-Khafadh-kan dengan idhafah, Seperti contohnya:
غُلَامُ زَيْدٍ
pembagian Khafadh Dengan Idhafah
Adapun Khafadh dengan Idhafah ada dua bagian,yaitu :
- Yang ditaqdirkan dengan lam
- Yang ditakdirkan dengan min.
contoh yang ditaqdirkan
dengan lam :
غُلَامُ زَيْدٍ ( anak laki-laki bagi zaid )
contoh yang ditaqdirkan dengan min :
ثَوْبُ خَزٍّ ( Baju dari sutra)
وَبَابُ سَاجٍ (Pintu dari kayu)
وَخَاتَمُ حَدِيدٍ ( Cincin dari besi)
غُلَامُ زَيْدٍ ( anak laki-laki bagi zaid )
contoh yang ditaqdirkan dengan min :
ثَوْبُ خَزٍّ ( Baju dari sutra)
وَبَابُ سَاجٍ (Pintu dari kayu)
وَخَاتَمُ حَدِيدٍ ( Cincin dari besi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar